Kesuburan dan Alergi

Kesuburan erat kaitannya dengan terjadinya proses kehamilan. Pasangan usia subur yang tidak mengalami konsepsi (pembuahan) setelah satu tahun melakukan hubungan seksual secara kontinyu bisa dikatakan tidak subur (infertil). Sedangkan pasangan di atas usia 35 tahun dikatakan infertil bila tidak mengalami konsepsi setelah 6 bulan.

Angka infertilitas dan masalah kesuburan di Indonesia tercatat sekitar 1 – 2 juta pasangan. Sedangkan data infertilitas di seluruh dunia menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) adalah sekitar 80 juta pasangan yang belum dikaruniai keturunan.

Anda sudah menikah lebih dari satu tahun namun belum juga hamil? Mungkin Anda dan pasangan mengalami alergi sperma. Kok bisa?

Alergi sperma terjadi bila tubuh istri membentuk antibodi terhadap sperma suami. Secara alami, tubuh akan membentuk respons kekebalan terhadap benda asing (antigen) yang masuk. Bila terjadi kontak antara sperma dan sistem kekebalan, perempuan akan membuat antibodi yang dikenal sebagai ASA (Anti-Sperm Antibody), tetapi dalam keadaan normal, tubuh perempuan mampu membentuk respon toleransi terhadap sperma sehingga ASA yang dibentuk tidak berlebihan.

Nah, pada kasus alergi sperma, tubuh mengenalinya sebagai benda asing yang pathogen (jahat/menyebabkan sakit) sehingga system kekebalan tubuh perempuan akan menyerang sperma yang menyebabkan kegagalan konsepsi.

Bisa saja pada saat kontak pertama, tubuh istri belum menunjukkan respons alergi, alias baik-baik saja. Tapi setelah beberapa kali, tubuh istri membentuk antibodi yang memberi reaksi penolakan terhadap sperma. Reaksi antibodi istri terhadap sperma (antigen) inilah yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh istri.

Alhasil, sperma yang masuk akan menggumpal sehingga tak bisa melanjutkan perjalanannya ke tuba falopii dan bertemu sel telur untuk kemudian membuahi telur tersebut. Inilah yang disebut infertilitas (kemandulan) imunologis, yaitu infertilitas yang disebabkan gangguan sistem imunologis dalam tubuh perempuan itu sendiri.

Jika Anda dan pasangan sudah lama menikah namun belum juga dikarunia keturunan, segera lakukan pemeriksaan sehingga dapat diketahui penyebabnya dan jika diperlukan dapat dicari langkah penanganannya dan terapi yang tepat dan terbaik.

Kini anda dapat melakukan pemeriksaan sekaligus terapi alergi tanpa rasa sakit (non-invasif) dengan menggunakan teknologi terbaru di Noura CliniC.

Mengapa Noura Clinic?

Noura Clinic didukung tim medis yang ahli dibidang imunologi, pola hidup sehat dan anti-ageing serta didukung oleh perangkat teknologi terkini yang memungkinkan pelaksanaan layanan dilakukan secara non-invasif (tanpa rasa sakit).

Segera kunjungi atau hubungi Noura Clinic

Bintaro Entertainment Center (BEC) lantai 4 rooftop, Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan

Telpon: 0812.833.52403.

 

(source: healthyliving.com)

 

 

Manfaat Omega 3: Membantu Penyembuhan Stroke Iskemik

Sudah umum diketahui bahwa OMEGA 3 (DHA) penting bagi kesehatan.

Seberapa penting serta manfaat apa yang diberikan omega 3 bagi tubuh?

Omega 3 mempunyai efek perlindungan terhadap jantung. Melalui efek anti-inflamasi dan pengencer darah, omega 3 mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah serta membantu mencegah pembentukan plak darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Melalui penelitian terkini, Nicolas Bazan beserta timnya, peneliti dari sekolah Neuro science di Louisiana, New Orleans menemukan bahwa omega 3 mempunyai efek  protektif (perlindungan) terhadap otak pada kasus stroke iskemik, serta terhadap retina mata pada kasus kebutaan.

Dalam keadaan terancam (hampir mati), sel tubuh membentuk protein IDUNA, yang berfungsi sebagai sinyal S.O.S sel yang terkait. Untuk mengatasi bahaya yang mengancam sel tersebut, tubuh mengirimkan protein NPD-1 (Neuro protector D1) ke lokasi sel yang terancam, guna melindungi DNA sel tersebtu dari kepunahan. Sumber NPD1 adalah DHA (omega 3). Dengan demikian, jika tubuh mendapatkan DHA yang memadai maka tubuh mempunyai cadangan NPD1 yang cukup untuk dikirim saat sel tubuh dalam keadaan terancam.

Dalam kasus stroke iskemik, kondisi kerusakan area otak tertentu akibat kurangnya atau tidak adanya suplai darah ke otak, maka area otak yang terkena akan terancam mati akibat kurangnya asupan oksigen. Tentu hal tesebut mengakibatkan ancaman kematian sel. Jika dalam 2 jam dari kejadian stroke, pasien mendapatkan omega 3 yang memadai. Berdasarkan hasil penelitian tim Nicolas Bazan, maka tingkat penyembuhannya akan lebih tinggi.

Tentu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, pengobatan stroke sesuai SOP Spesialis Syaraf harus tetap dilaksanakan.