Fakta vs Mitos tentang pola makan sehat (Bagian 1)

red-meat

MITOS — Daging merah meningkatkan tekanan darah.

Kerap kita dengar bahwa seseorang takut mengkonsumsi daging merah (sapi atau kambing) saat diketahui tekanan darah mereka tinggi. Hal tersebut disebabkan informasi yang umum beredar bahwa daging merah dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kolesterol. Hal tersebut merupakan MITOS.

FAKTA —  daging, apapun itu (sapi,daging, ikan, ayam, kalkun, babi, kerbau), terdiri dari protein. Protein tidak meningkatkan tekanan darah. Sebaliknya, banyak kegunaan yang diberikan protein bagi tubuh kita, antara lain mendukung proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam-basa tubuh dan fungsi yang terpenting ialah sumber utama untuk regenerasi sel sehingga sangat dibutuhkan untuk penyembuhan luka.

Yang sesungguhnya dapat meningkatkan tekanan darah ialah lemak. Dengan kadar lemak yang berlebihan di dalam darah, maka lemak tersebut akan mengendap di sepanjang pembuluh darah. Lambat laun, hal tersebut menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah tidak lancar dan meningkatkan tekanan darah. Berarti, yang sebenarnya perlu dihindari pada kasus tekanan darah tinggi ialah mengkonsumsi daging yang banyak lemaknya (jeroan, tetelan, gajih). Tetapi, konsumsi daging merah tanpa lemak (tenderloin, khas dalam, gandik), tidak masalah. Jadi, sudah jelas ya bahwa rugi sekali jika kita melarang diri kita mengkonsumsi daging merah karena tekanan darah tinggi.